Bonjour & Welcome

Follow us on facebook

Author

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Blogger templates

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Follow us on Facebook

Image Credits

Diberdayakan oleh Blogger.

Featured Posts

Menu

Popular Posts

RSS

Sinopsis legenda dalam bahasa indonesia dan inggris

Hy Gusy^^
          Kali ini saya akan memposting tentang sinopsis legenda dalam bahasa Inggris sekaligus bahasa Indonesia, cekidott!!

LEGEND
The Legend of “Tanjung Menangis” (Cape Weeps)

            Once upon a time, there were a great empire on the island of Halmahera. The King was died, he left 2 sons and 1 daughter, they named Arif, Binaut and Nuri. Binaut wanted the position as king to succeed his father.

            Duke supporting Binaut’s plan because Binaut promise that he will be rewarded gold diamond to Duke. But his mother and Nuri were not agree, Binaut put his mother and his siblings into prison. Then, he announced to all people that The Queen and his siblings were experience an accident at sea. Since then, Binaut to be King and became selfish, arrogant and snobby.

            For the benefit of himself, he ordered all the people of the kingdom to build a luxurious palace and he also imposed taxes at citizenry. One resident said to another people that The King was appressors of the people.

            There was a palace maid named Wise. He escaped from the palace and form a powerful troops to against The King Binaut. Wise said hopefull that he must act quickly to save them.

            After safe, The Queen, Arif and Nuri says Thanks to Wise and his troops. Suddenly, a powerful volcanic eruption, hot lava flows in all directions. And lava like chasing wherever The King Binaut run.

            Hot lava began creep into his body, he remember and scream “Forgive me mom! Please, I’m sorry mom! Help me!”. But Binaut’s body was stranded on a beach, that place change to be cape. A lot of people said that the cape often crying like a people who crying for mercy because suffered extreme torture.

            Now, the place was called Tanjung Menangis or Cape Weeps.



LEGENDA
Legenda “Tanjung Menangis”

Jaman dahulu kala, terdapat kerajaan besar di pulau Halmahera. Sang Raja telah meninggal, dia meninggalkan 2 anak lelaki dan 1 anak perempuan, mereka bernama Arif, Binaut dan Nuri. Binaut menginginkan posisi sebagai raja untuk menggantikan ayahnya.

Sang Adipati mendukung rencana Binaut karena Binaut berjanji bahwa dia akan menghadiahi emas berlian. Tetapi Ibunya dan Nuri tidak setuju, Binaut menyimpan Ibunya dan saudara kandungnya ke dalam penjara. Lalu, dia mengumumkan kepada semua orang bahwa Sang Ratu dan saudaranya telah mengalami kecelakaan di laut. Semenjak itu, Binaut menjadi raja dan menjadi egois, sombong dan sombong.

Untuk kepentingannya sendiri, dia memerintahkan semua orang yang ada di kerajaan untuk membangun istana yang megah dan dia juga memungut pajak dari rakyat. Seorang penduduk berkata kepada orang lain bahwa sang Raja telah menyusahkan rakyat.

Terdapat seorang pelayan istana bernama Wise. Dia melepaskan diri dari istana dan membuat pasukan kuat untuk melawan Raja Binaut. Wise berkata penuh harapan bahwa dia harus bertindak cepat untuk menyelamatkan mereka.
Setelah aman, sang Ratu, Arif dan Nuri berterima kasih kepada Wise dan pasukannya. Tiba-tiba, sebuah letusan gunung berapi yang sangat kuat, lahar panas mengalir ke semua arah. Dan lahar seperti mengikuti kemanapun Raja Binaut berlari.

Lahar panas mulai bergerak dengan pelan ke dalam tubuhnya, dia ingat dan berteriak “Maafkan saya Bu! Ku mohon, saya minta maaf Bu! Tolong saya!”. tetapi tubuh Binaut telah terdampar di laut, tempat itu berubah menjadi tanjung. Banyak orang mengatakan bahwa tanjung itu selalu menangis seperti seseorang yang menangis meminta belas kasihan karena menderita siksaan hebat.

Sekarang, tempat tersebut di sebut Tanjung Menangis.


Sekian untuk postingan kali ini, Semoga Bermanfaat dan Sampai Jumpa^^



Created by Cyta Khoerunnisa

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar